Senin, 14 Maret 2016

IKA-PMII: Dengan Jadi Banom NU, PMII Semakin Kokoh

Sekjend Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Hanif Dakhiri berharap PBNU untuk mengakui peran PMII sebagai organisasi mahasiswa yang selama ini mengawal basis intelektual Nahdliyin di kampus-kampus.

Hal itu disampaikan Hanif menanggapi keinginan PBNU untuk menjadikan PMII sebagai Badan Otonom (Banom) NU pasca Muktamar ke-33 NU di Jombang pada Agustus nanti.

"PMII dan NU selama ini saling mengokohkan. PMII tak bisa dilepaskan dari NU. Dalam posisi independen, interdependen, maupun dependen (menjadi Banom) PMII adalah kader NU. Jadi NU harus mengakui PMII sebagai satu-satunya organisasi yang menjaga basis di kampus," ujarnya, Ahad (5/7/2014).Alumni PMII Salatiga yang pernah menjadi Ketua Lembaga Studi dan Advokasi Buruh PB PMII (1997-2000) itu mengungkapkan, harapan PBNU untuk kembali menjadikan PMII sebagai Banom NU itu perlu diapresiasi serius.
 
"IKA-PMII mendukung kembalinya PMII ke NU. Ini akan menegaskan eksistensi PMII sebagai kader NU. Dengan menjadi Banom, basis PMII juga semakin kokoh karena wajib disokong oleh para Pengurus NU di daerah," tandasnya.

Meski begitu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu mengaku mafhum dengan kerisauan sebagian kader PMII yang khawatir akan sempitnya ruang gerak PMII jika menjadi Banom NU. "Tak usah takut independensi organisasi terganggu. Toh selama ini Muslimat maupun Ansor bisa bergerak mandiri meski menjadi Banom NU," imbuhnya.

Saat ditanya tentang posisi IKA-PMII dalam struktur NU, ketika PMII menjadi Banom NU, Hanif mengaku belum membicarakan hal itu di internal IKA-PMII maupun dengan para pejabat dan fungsionaris di PBNU.

"Sampai saat ini, IKA-PMII belum masuk di struktur PBNU. Tetapi secara personal, para pengurus IKA-PMII banyak menjadi pengurus di PBNU maupun di PW dan PCNU," tuturnya. (Malik Mughni/Mahbib)

http://www.muslimedianews.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar